Senin, 14 November 2011

Jumat, 11 November 2011

Kunang Kunang

Kunang-kunang Kelap Kelip Bersinar
Terangbintang-bintang Hiasi Malam ku
Yang Tenangseakan Tahu Esok Kau Akan
Pergitinggalkan ku Jadikan Malam ini Yang Terakhir
Cerita Malam ini Akankah Terulang Kembalibersama
Kita Nikmati Malam Yang Indah dalam Hangatnya Pelukan Mesratiada
Malam Indah Tanpa Dikauberikan Cahaya
Semogamalam ini Jadi Cerita Indahmenuntunmu Kembali
Kunang-kunang Kelap Kelip Bersinar Terangbersamamu
Malam ini ku Jadi Tenangberjanjilah Sebelum Engkau Pergijangan
Pernah Jadikan Malam ini Yang Terakhir
Cerita Malam ini Akankah Terulang Kembalibersama Kita Nikmati
Malam Yang Indahdalam Hangatnya Pelukan Mesratiada
Malam Indah Tanpa Dikauberikan Cahaya Semogamalam ini
Jadi Cerita Indahmenuntunmu Kembali Padaku
Cerita Malam ini Akankah Terulang Kembalibersama
Kita Nikmati Malam Yang Indahdalam Hangatnya
Pelukan Mesratiada Malam Indah Tanpa Dikauberikan
Cahaya Semogamalam ini Jadi Cerita Indahmenuntunmu Kembali

Menyenangkan perasaan orang yang sedang kesusahan termasuk bagian dari menghibur dan meringankan musibah orang lain. Dalil-dalilnya dari Al-Qur’an dan Sunnah adalah sebagai berikut:

Firman Allah, “Apabila sewaktu pembagian itu hadir kerabat, anak yatim dan orang miskin, maka berilah mereka dari harta itu (sekedarnya) dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang baik”. (QS. An-Nisaa: 8) Itu dilakukan pada waktu pembagian harta warisan, jika dihadiri oleh kerabat dan orang-orang miskin yang tidak memiliki hak dalam harta warisan tersebut dan mereka tidak memiliki harta. Senangkanlah perasaan mereka dengan sebagian dari harta Anda atau sebagian dari harta warisan itu. Jika Anda memberi kepada mereka, niscaya Allah akan memberkahi Anda dan menggantikannya dengan yang lebih baik, “Apa saja yang kalian dermakan, maka Allah akan menggantinya dan Dia lah Pemberi rezeki yang paling baik.” (QS. Saba’: 39)

Bagian dari bentuk menyenangkan perasaan adalah firman Allah “Bagi wanita-wanita yang di ceraikan (hendaklah diberikan oleh suaminya) harta yang diberikan kepadanya dengan cara yang baik sebagai suatu kewajiban bagi orang-orang yang bertaqwa.” (QS. Al-Baqarah: 241)

Disebutkan oleh para ulama bahwa Ibrahim telah dihibur setelah mengalami kesedihan berupa sedikitnya jumlah orang yang beriman kepadanya dan setelah dilemparkan ke dalam api. Allah menghibur Ibrahim dengan menjadikan kalimat tauhid berkembang pada keturunannya dan para rasul kemudian adalah dari keturunannya sebagaimana firman Allah SWT, “Dan (Ibrahim) menjadikan kalimat tauhid itu kalimat yang kekal pada keturunannya agar mereka kembali pada tauhid.” (QS. Az-Zukhruf: 28)

Perasaaan Yusuf juga dihibur ketika dia dilemparkan kedalam sumur yang dalam oleh saudaranya. Kemudian Yusuf di jebloskan kedalam penjara setelah dia dituduh, padahal dia bersih dari tuduhan itu. Perasaannya dihibur melalui orang yang menyebabkannya masuk penjara, “"Sekarang jelaslah kebenaran itu, akulah yang menggodanya untuk menundukkan dirinya (kepadaku), dan sesungguhnya dia termasuk orang-orang yang benar". (Yusuf berkata):"Yang demikian itu agar dia (Al-Aziz) mengetahui bahwa sesungguhnya aku tidak berkhianat kepadanya di belakangnya, dan bahwasanya Allah tidak meridhai tipu daya orang-orang yang berkhianat. (QS. Yusuf (12): 51-52)

Begitu juga Yusuf dihibur perasaannya melalui para saudaranya yang menyeburkannnya ke dalam sumur, ketika mereka datang dengan memelas dan berkata, "Hai Al-Aziz, kami dan keluarga kami telah ditimpa kesengsaraan dan kami datang membawa barang-barang yang tak berharga, maka sempurnakanlah sukatan untuk kami, dan bersedekahlah kepada kami, sesungguhnya Allah memberi balasan kepada orang-orang yang bersedekah". (QS. Yusuf (12): 88)

Salah satu bentuk menyenangkan perasaan adalah seperti berikut ini: Dari Baridah ra., bahwa seorang sahaya wanita berkulit hitam datang kepada Rasulullah SAW yang baru datang dari beberapa medan pertempuran. Sahaya itu berkata, “Aku bernazar jika Allah mengembalikan engkau dalam keadaan baik, aku akan memukul rebana di sisi engkau.” Mendengar itu, beliau berkata, “Jika engkau ingin melakukan, lakukanlah; jika engkau tidak ingin melakukan, jangan lakukan.” Kemudian sahaya itu memukul rebana... (HR. Ahmad dan Tirmidzi)

Contoh lain dari bentuk menyenangkan perasaan :

Jika Anda ingin memberi sesuatu kepada seseorang atau tidak memberi, maka gunakanlah kata-kata yang baik. Hendaklah pemberiaan dan penolakan disertai dengan akhlak yang baik dan pujian yang indah. “berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan:dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya. Dan jika kamu berpaling dari mereka untuk memperoleh rahmat dari Tuhanmu yang kamu harapkan, maka katakanlah kepada mereka ucapan yang pamtas”. (QS. Al-Israa (17): 26-28).

Oleh : Musthafa Al-Adawy 

Nasehat untuk Sahabat

Kendati Allah SWT memberikan kesempatan kepada si penindas, namun tangkapan-Nya tiada ampun baginya. Allah SWT melihat seluruh gerak-geriknya, disamping posisi dari apa yang mencekik tenggorokan.

Demi Allah yang jiwaku ada dalam kuasa-Nya, orang-orang ini (Muawiyah beserta para pengikutnya) akan mengalahkan kalian bukan karena mereka lebih berhak daripada kalian, namun karena mereka bersegera menuju kesesatan bersama pemimpin mereka dan segan hati dengan hakku (untuk diikuti). Orang takut ditindas oleh penguasa mereka, sementara aku takut ditindas oleh rakyatku.

Aku ajak kalian untuk perang, namun kalian tak datang. Aku peringatkan kalian, namun kalian tak mau dengar. Aku seru kalian diam-diam dan terang-terangan, namun kalian tak menjawab. Aku tulus menunjukki kalian, namun kalian tak mau mengikuti. Apakah kalian hadir namun tak seperti orang yang hadir, apakah kalian budak namun seperti tuan? Aku paparkan dihadapan kalian detail-detail kearifan namun kalian memalingkan muka. Aku nasihati kalian dengan nasihat yang terperinci namun kalian malah pergi dan mencampakkannya. Aku bangkitkan kalian untuk berjihad melawan kaum durhaka dan pemberontak, namu sebelum aku selesai bicara, aku lihat kalian pada pergi seperti anak-anak Saba. Kalian kembali ke tempat masing-masing dan saling menipu. Aku luruskan kalian di pagi hari, namun kalian kembali kepadaku di malam hari dalam kondisi sebengkok punggung busur. Orang yang mengajak kepada kebenaran sudah keletihan, sementara orang yang diajak kepada kebenaran sudah tak mungkin lagi diubah sikap mereka.

Wahai orang-orang yang raga mereka hadir namun akal mereka tak hadir, dan wahai orang-orang yang beragam keinginan mereka. Penguasa-penguasa mereka tengah diuji. Pemimpin kalian taat kepada Allah SWT, namun kalian tidak menaatinya. Meskipun pemimpin masyarakat Syria durhaka kepada Allah SWT, namun mereka menaatinya. Demi Allah, aku mau Muawiyah ditukar dengan aku, seperti dinar ditukar dengan dirham, sehingga dia mengambil dariku sepuluh orang dari kalian dan memberiku satu orang dari mereka.

Wahai orang-orang Kufah, dengan bersama kalian aku mengalami tiga hal dan hal lainnya: kalian tuli meski bisa mendengar, bisu meski bisa bicara, dan buta meski bisa melihat. Kalian bukanlah pendukung sejati saat menghadapi perang, juga bukan saudara yang bisa diandalkan saat duka. Tangan kalian nampaknya ternoda tanah. Wahai contoh-contoh unta yang gembalanya pergi, jika mereka dikumpulkan dari satu sisi, mereka bertebaran dari sisi lainnya. Demi Allah, dalam benakku aku melihat sikap kalian, jika perang kian berkobar dan tindakkan sangat dibutuhkan, kalian akan lari meninggalkan putera Abu Thalib AS. Sesungguhnya aku jelas-jelas dipandu oleh Tuhan (Allah) dan berada di jalan Nabiku SAW, dan aku berada di jalan lurus yang senantiasa aku ikuti.